Rabu, 05 Mei 2010

Hati-hati, Konsumsi Es Kopi Picu Kanker

Suka dengan es kopi? Sudah saatnya kebiasaan ini dikurangi. Menurut hasil penelitian Badan Kanker Dunia (WCRF), es kopi merangsang obesitas dengan kanker.

Penelitian The World Cancer Research Fund (WCRF) di beberapa kafe Inggris seperti Starbucks, Caffe Nero dan Costa Coffee, menemukan fakta kalau es kopi merangsang obesitas dengan kanker.

Data WCRF menyebutkan, jenis minuman pekat Berry Mocha Frappuccino dari Starbucks mengandung 561 kalori. Sementara jenis es kopi yang lain mengandung lebih dari 450 kalori, dan untuk jenis es kopi biasa tidak lebih dari 200 kalori.

Seorang peneliti kesehatan menyarankan sebaiknya setiap wanita dalam sehari mengkonsumsi 2,000 kalori, sedangkan untuk pria sekitar 2,500 kalori.

"Faktanya, es kopi yang dijual di pasaran melebihi jatah ideal yang harus dikonsumsi wanita. Biasanya setiap makan siang, banyak wanita gemar mengkonsumsi es kopi. Kalori harus dikonsumsi dari makanan bukan dari minuman," papar Dr Rachel Thompson, manajer program WCRF, dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters.

WCRF memperkirakan lebih dari 19.000 pengidap kanker di Inggris terbukti positif mengidap kanker karena obesitas. Dan penyebabnya, paling banyak karena mengkonsumsi es kopi, bukan dari makanan.

Thompson menambahkan, mengkonsumsi es kopi sesekali tidak masalah. Dan akan lebih baik jika mengkonsumsi es kopi tanpa gula, atau mencampurnya dengan bubuk susu atau tambahan sari buah.

"Jika Anda terbiasa rutin mengkonsumsi es kopi dengan gula, akan cepat menambah berat badan Anda. Jika hal ini berlangsung terus akan memicu tumbuhnya kanker, atau risiko terkena diabetes dan sakit jantung," tambah Thompson.

WCRF, yang khusus meneliti minuman berkalori, tidak menyebutkan jenis minuman es kopi yang baik dikonsumsi dan dijual bebas di toko.
SUMBER : www.inilah.com

Read More..

KENALI GEJALA KANKER RONGGA MULUT SEJAK DINI

Kanker rongga mulut - sama seperti jenis penyakit kanker lainnya – belum diketahui penyebabnya. Faktor-faktor pemicunya justru sudah jelas. Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengunyah sirih dengan tembakau menduduki peringkat tertinggi faktor pemicu ekstrinsik yang paling banyak mengakibatkan kanker rongga mulut. Masih ada beberapa faktor lain seperti kesehatan mulut yang buruk, dan infeksi virus seperti sipilis dan virus papilloma manusia (Human Papilloma Virus/HPV). Kebiasaan menghisap ganja diyakini juga bisa memicu kanker rongga mulut, seperti yang dialami oleh kebanyakan penderita kanker mulut di Amerika Serikat.

Dilihat dari faktor pemicunya, para perokok dan peminum minuman beralkohol tergolong beresiko tinggi untuk mengidap kanker rongga mulut. Begitu pula orang-orang yang memiliki kebiasaan mengunyah sirih dan tembakau. Tembakau mengandung berbagai carcinogen atau substansi pemicu kanker seperti nikotin, polycyclic aromatic hydrocarbons, nitrosoproline dan polonium. Hasil penelitian menunjukkan pengonsumsi tembakau memiliki resiko terkena kanker 8 kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan tembakau.

Di Indonesia kasus kanker rongga mulut, menurut dr. Simandjuntak SpB, ONK dari RS PGI Cikini berkisar 3-4% dari seluruh kasus kanker yang terjadi. Kebanyakan pengidapnya adalah kaum wanita dari kota kecil yang memiliki kebiasaan menyirih. Sebagian kecil penderita lainnya adalah para pria dari kota besar yang merokok. Usia penderita berkisar antara 50-70 tahun.

Kasus kanker rongga mulut yang terbanyak tercatat di India. Dr. Surendra Shastri, Kepala Bagian Onkologi dari Tata Memorial Hospital, mencatat setiap tahunnya terdapat 300.000 penderita kanker rongga mulut dari 700.000 kasus kanker yang terjadi di India. Kebiasaan mengunyah tembakau dengan buah pinang yang banyak dilakukan masyarakat India disinyalir merupakan faktor penyebab utama. Banyaknya jumlah penderita kanker rongga mulut di India juga disebabkan oleh faktor intrinsik yakni faktor genetik.

Selain ketiga faktor tersebut di antas, kebersihan rongga mulut yang tidak terjaga pun ikut ambil peranan memicu timbulnya kanker rongga mulut. Ada pula kanker rongga mulut yang berawal dari gigi bolong yang tak dirawat atau luka tkronis pada mulut akibat gigi palsu yang letaknya tidak pas. Faktor lain yang tak boleh diabaikan adalah kebiasaan melakukan seks oral. Hasil penelitian Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) di Lyon, Prancis menemukan bukti adanya hubungan antara seks oral dengan penularan infeksi virus yang memicu tumbuhnya tumor atau kanker di rongga mulut.

“Segeralah memeriksakan diri ke dokter, jika mengalami sariawan yang tak kunjung sembuh selama satu bulan.” kata dr. Simandjuntak.Bercak putih (leukoplakia) mirip sariawan pada lapisan dalam rongga mulut ini diistilahkan sebagai lesi atau kelainan pra kanker. Pada tahap awal leukoplakia tidak menimbulkan rasa sakit atau perih. Setelah beberapa lama leukoplakia mengalami penebalan dengan permukaan yang licin. Kebanyakan pengidap kanker rongga mulut menganggapnya sebagai sariawan biasa. Padahal 6-10% dari kelainan ini akan menjadi kanker rongga mulut.

Tanda-tanda lainnya adalah bercak merah (eritoplakia). Sama seperti leukoplakia, eritoplakia ini bentuknya seperti sariawan yang tak kunjung sembuh. Bila mengalami pembesaran, bercak akan berubah seperti kembang kol atau bunga kaktus. Bagian tengahnya rapuh dan berbau. 90% dari eritoplakia akan menjadi kanker rongga mulut.

Karena tidak merasa sakit, kebanyakan pasien baru memeriksakan diri ketika kanker rongga mulut yang mereka idap sudah berstatus stadium lanjut. Penderita umumnya datang dengan keluhan berupa benjolan, tukak atau borok pada bagian-bagian mulut, dan benjolan di leher. Pada stadium lanjut ini penderita sudah mulai menderita rasa nyeri. 50% dari kanker rongga mulut umumnya menyerang lidah (2/3 bagian lidah dari depan) dan dasar mulut. 50% lainnya menyerang pipi bagian dalam dan gusi. Ada pula yang mengidapnya di bagian langit-langit dan bibir bagian dalam.

Tumor yang berkembang menjadi kanker ternyata juga suka main petak umpet. Misalnya tumor tumbuh di bawah gigi. Akibatnya gigi menjadi goyang. Awas! Jangan sembarang cabut. Mencabut gigi yang goyang karena tumor justru akan mempercepat penyebaran sel kanker.

Untuk memastikan pasien mengidap kanker atau tidak, setiap pasien yang mengalami keluhan-keluhan tersebut harus menjalani tes biopsi. Jaringan yang diduga terkena kanker akan dipotong sekitar 2-3 milimeter jaringan untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan sudah dapat diperoleh setelah 4-5 hari.

Kanker rongga mulut dapat menyebar secara lokal dan merusak jaringan di sekitarnya jika tidak ditangani secara tepat dan cepat. Ancaman yang lebih serius terjadi jika sel kanker menyebar hingga ke kelenjar getah bening di bawah dagu atau leher samping atas. Penyebaran bisa jadi lebih meluas melalui pembuluh darah hingga ke paru-paru atau tempat-tempat lainnya.

Sejauh ini kanker rongga mulut diatasi dengan operasi pengangkatan jaringan yang terkena kanker. Bila dirasa perlu pasien juga akan diterapi dengan penyinaran atau radioterapi. Kemoterapi biasanya hanya dilakukan kepada pasien yang mengalami kekambuhan atau kondisinya sudah tidak bisa dioperasi.

Sayangnya karena pasien biasanya baru memeriksakan diri ke dokter dalam keadan kanker stadium lanjut, pengobatan melalui operasi menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Bentuk rongga mulut dan organ mulut yang kecil turut mempersulit proses operasi pengangkatan kanker. Bayangkan jika bagian yang terkena kanker adalah lidah. Seluruh lidah harus diangkat jika kanker sudah menjalar melewati garis tengah lidah.

Manusia tentu sulit hidup tanpa lidah. Ketidakmampuan menelan dan makan membuat pasien mengalami penurunan berat badan yang drastic. Belum lagi jika kanker telah mengganggu syarafnya. Pasien biasanya merasakan nyeri yang dahsyat di bagian kuping.

Dalam stadium tinggi, kanker rongga mulut tak saja merenggut organ bicara yang sangat berharga, namun juga merenggut kecantikan wajah. Jadi jika ingin tetap bisa mengobrol, menyanyi dan bergoyang lidah sambil menyantap makanan, ikutilah saran berikut ini. Hentikan kebiasaan merokok, menghisap ganja dan minum minuman keras. Tinggalkan kebiasaan menyirih, walaupun nenek-nenek kita dulu mengatakan menyirih baik untuk kesehatan gigi. Yang terakhir jangan lupa selalu menjaga kebersihan rongga mulut dan memeriksakan gigi secara teratur.
Read More..

Asma Sebagian Besar Tidak Terkontrol

Sebagian besar asma tidak terkontrol, padahal penyakit asma sangat mengganggu dan berbahaya sebab dapat berujung pada kematian. Para penyandang asma juga umumnya orang dalam masa produktif.

Demikian, antara lain, terungkap dalam acara ajang wicara ”ACT Now: Kontrol Asmamu!”, Selasa (4/5). Acara itu diselenggarakan dalam rangka Hari Asma Sedunia yang jatuh setiap Selasa minggu pertama bulan Mei. Penyandang asma kerap mengalami gangguan pernapasan karena terlalu sensitifnya saluran pernapasan. Faktor keturunan atau genetika berperan sekitar 30-40 persen.

Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Dewan Asma Indonesia Prof Faisal Yunus mengatakan, berdasarkan hasil studi Asthma Insight and Reality in Asia Pasific (AIRIAP) tahun 2007, hanya 2 persen dari 4.805 penyandang asma peserta studi yang masuk dalam kategori asma terkontrol. Di Indonesia, 64 persen dari 400 penyandang asma peserta studi ternyata tidak terkontrol.

Hal itu, antara lain, disebabkan kurangnya edukasi mengenai kontrol asma kepada panyandang asma dan masyarakat pada umumnya. ”Penderita sering kali berobat hanya kalau terjadi serangan, tetapi tidak mengontrol asmanya sendiri sehingga asma tak kunjung membaik,” ujarnya.

Seorang penyandang asma dikatakan terkontrol jika memiliki enam kriteria, yaitu, pertama, tidak mengalami atau jarang mengalami gejala asma (maksimal 2 kali seminggu).

Kedua, tidak pernah terbangun pada malam hari karena asma. Ketiga, tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega. Keempat, dapat melakukan aktivitas dan latihan secara normal.

Kelima, hasil tes fungsi paru-paru (PEF-FEV) normal atau mendekati normal. Keenam, tidak pernah atau jarang mengalami serangan asma. Indikator tersebut dikembangkan oleh Global Initative for Asthma (GINA).

Dalam sebuah riset di RSUP Persahabatan, sekitar 73 persen penderita hanya menggunakan obat pelega sehingga asma tidak terkontrol dan hanya 7 persen menggunakan obat pengontrol asma. Tujuan pengobatan adalah agar asma terkontrol, sementara faktor pemicu perlu dihindari.

Ketua umum Yayasan Asma Indonesia Retno R Raman mengatakan, pada peringatan Hari Asma Sedunia yang tahun ini bertema ”You Can Control Your Asthma” diadakan kampanye ACT Now: Kontrol Asmamu! di antaranya dengan meluncurkan situs web www.bebas-asma.com. Pada situs web itu tersedia isian penilaian atau asthma control test (ACT) yang dapat digunakan sebagai mediasi untuk mengetahui tingkat asma.

Saat ini diperkirakan ada 300 juta penderita asma di seluruh dunia dan prevelansinya terus meningkat tajam—sekitar 50 persen setiap sepuluh tahun. Sekitar 250.000 kematian per tahun di dunia diperkirakan terjadi akibat asma. Sementara itu, untuk mengontrol asma penderita perlu mengonsumsi kortikostiroid atau antiinflamasi. Pada umumnya, penderita asma hanya mengonsumsi obat pelega pada saat terjadi serangan. (INE)
Read More..

Sering Nonton TV, Anak Bisa Bodoh

Semakin lama durasi anak usia di bawah lima tahun (balita) menonton televisi, kondisi kesehatannya semakin terancam. Ada studi yang meneliti 1.300 anak di Inggris yang memiliki tingkat prestasi buruk di sekolah.

Hasilnya, anak itu ketika anak balita (2-4 tahun) terlalu banyak menonton TV, yakni lebih dari 2 jam per hari. Penelitian pertama dilakukan ketika anak-anak itu berusia 2 dan 4 tahun lalu penelitian kedua dilakukan kembali pada anak yang sama ketika mereka berusia 10 tahun.

Anak-anak yang menonton TV terlalu banyak terbukti jarang terlibat kegiatan di kelas dan tingkat pemahaman pada pelajaran Matematika rendah. Linda Pagani dari University of Montreal, yang melakukan penelitian yang diterbitkan di jurnal Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, menekankan tahap awal masa kanak-kanak adalah masa-masa paling penting bagi perkembangan otak dan pembentukan perilaku.

"Orangtua harus memperbanyak waktu berbicara dan melakukan aktivitas bersama dengan anak pada waktu makan, mandi, atau bermain,” ujarnya.
SUMBER : www.kompas.com
Read More..

Brokoli Ampuh Mencegah Kanker Payudara

Brokoli memang telah sering disebut-sebut sebagai salah satu sayuran yang mampu mencegah dan mengatasi kanker payudara. Hal ini telah dibuktikan melalui berbagai penelitian mengenai manfaat brokoli yang dilakukan para ilmuwan.

Senyawa kimia yang ditemukan pada sayuran ini mentargetkan sel-sel yang menjadi makanan bagi pertumbuhan tumor. Kandungan sulforaphane yang tinggi pada brokoli mampu membunuh sel-sel induk kanker ini, dan mencegah perkembangan atau penyebaran penyakitnya.

Para peneliti dari University of Michigan telah berhasil menyelesaikan uji laboratorium terhadap tikus dan kultur-kultur sel. Penulis studi ini, Profesor Duxin Sun, mengatakan, "Sebelumnya telah sering dipelajari bagaimana pengaruh sulforaphane pada kanker, namun studi ini menunjukkan bahwa manfaatnya adalah dalam menghambat sel-sel induk kanker payudara."

Setiap tahun, di Inggris ditemukan sekitar 46.000 kasus kanker payudara, dengan kasus kematian sebanyak 12.000. Perawatan kemoterapi belakangan ini tidak bekerja melawan sel-sel induk kanker, yang menyebabkan penyakit ini bisa timbul kembali dan menyebar ke area lain. Menyingkirkan sel-sel induk kanker diyakini sangat penting untuk mengontrol perkembangan tumor.

Karena percobaan laboratorium ini tidak diujikan pada pasien kanker payudara, para peneliti hanya menyarankan agar kita tidak menambahkan suplemen sulforaphane dalam pola makan kita. Hal ini dimaksudkan sebagai antisipasi untuk mencegah atau mengatasi kanker.

Saat ini mereka juga sedang mengembangkan metode mereka sendiri untuk mengekstrak dan melindungi bahan kimia tersebut, dan akan melanjutkan percobaan klinis untuk menguji prosesnya.
SUMBER : www.kompas.com
Read More..

KOMPUTER DAN JARINGAN

TOPOLOGI DAN TIPE JARINGAN
*Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

a) Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.



Keuntungan
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
• Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
• Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh

b) Topologi Token Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.





Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

c) Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.



Keuntungan
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

*Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
• Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
• Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
• Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.


Read More..

Kabar Terbaru

Telepon Genggam Vs Kesehatan

Penggunaan telepon genggam di dunia terus meluas. Menurut International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini diperkirakan mencapai lima miliar. Manusia semakin sulit lepas dari genggaman telepon genggam di kesehariannya.

Kenyataan ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang radiasi akibat penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan. Dugaan dampak radiasi telepon genggam terhadap kesehatan ini dimunculkan banyak peneliti dari sejumlah negara. Penelitian yang luas dilakukan menyebutkan, penyakit yang diduga berkaitan dengan penggunaan telepon genggam antara lain kanker, terutama kanker otak, serta penyakit yang berhubungan dengan saraf, tumor mata, hingga alzheimer.

Namun, penelitian seputar dampak penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan, terutama peningkatan angka kejadian kanker, masih pro-kontra. Kesimpulan akan dampak radiasi gelombang mikro dari telepon genggam itu dinilai sumir karena teknologi telepon genggam ke depan masih terus berkembang.

Studi lainnya adalah kaitan antara penggunaan telepon genggam dan peningkatan kasus kecelakaan bermotor. Penggunaan telepon genggam saat menyetir dapat mengganggu konsentrasi yang mengakibatkan mudahnya terjadi kecelakaan yang merenggut jiwa.

Penelitian itu kemudian didukung dengan pelarangan penggunaan telepon genggam di jalan raya. Di Indonesia, pelarangan juga sudah diberlakukan meskipun pada kenyataannya tanpa pengawasan yang ketat.

Tetapi dalam kaitan kesehatan, seperti tumor otak, kanker kulit, atau penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saraf masih belum ada titik temu meskipun dampak kesehatan itu dilihat dari penggunaan telepon genggam yang memperhitungkan lamanya seseorang menggunakan telepon genggam.

Di tengah upaya untuk memecahkan misteri dampak penggunaan telepon genggam dengan kesehatan jangka panjang, peneliti Inggris meluncurkan program penelitian terbesar di dunia pada akhir April lalu. Penelitian yang memakan waktu 20-30 tahun ke depan itu diyakini bisa jadi studi yang semakin obyektif untuk menganalisis dampak penggunaan telepon genggam pada kesehatan penggunanya akibat radiasi.

Studi terbesar di dunia tentang keamanan penggunaan telepon genggam itu bakal merekrut 250.000 pengguna telepon genggam di lima negara di Eropa. Pengguna yang diteliti dari Inggris, Finlandia, Denmark, Swedia, dan Belanda.

Prof Lawrie Challis, anggota peneliti, mengatakan, studi ini penting. ”Kami belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa telepon genggam memicu kanker. Bukti-bukti yang ada belum kuat,” kata Challis.

Dalam silang pendapat di antara ilmuwan tersebut, dari sekarang perlu diambil langkah untuk memonitor pengaruh telepon genggam pada kesehatan. Hasilnya akan dinilai obyektif karena pengguna yang dipantau jumlahnya besar dan diamati dalam jangka waktu lama.

Mireille Toledano dari Imperial College London menjelaskan, studi ini bukan cuma diarahkan untuk kanker otak. Sebab, penggunaan telepon genggam amat beragam termasuk berselancar di situs internet, yang berarti telepon tidak selalu di kepala.

Yang akan dilihat juga adalah kaitannya pada masalah kesehatan yang lebih luas, termasuk bentuk lain dari kanker, seperti kanker kulit, dan penyakit otak lainnya, seperti penyakit neurodegenerative.

Dalam kaitan penelitian ini, yang dimasalahkan adalah biasanya tergantung pada berapa banyak penggunaan telepon genggam. Penggunaan telepon genggam akan dicatat detail.

Peneliti juga akan memonitor WIFI, telepon tanpa kabel dan penggunaan monitor bayi oleh peserta sebaik dengan penggunaan teknologi yang bergerak, untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang terpaan pada semua radiasi tipe elektromagnetik.

Beberapa penelitian

Sejumlah penelitian yang berlangsung antara lain tentang pengaruh penggunaan telepon genggam pada tumor otak, yang dilakukan selama empat tahun oleh Universitas Leeds, Nottingham, dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research, London. Tahun 2006, peneliti Inggris mengatakan, tidak ada kaitan antara penggunaan telepon genggam dan meningkatnya angka kejadian tumor otak glioma yang biasa terjadi di otak atau tulang belakang.

Andreas Stang dari Martin Luther University of Halle Wittenberg di Jerman dan koleganya melakukan percobaan menguji hubungan antara penggunaan telepon genggam dan risiko uveal melanoma pada 459 pasien dan 1.194 pengontrol.

Mereka dikelompokkan menurut jumlah penggunaan waktu menelepon, tidak pernah menggunakan, pengguna sporadis, dan pengguna reguler. Tidak ada data signifikan antara penggunaan telepon sampai 10 tahun. ”Kami mengamati tidak ada peningkatan angka kejadian uveal melanoma di antara pengguna telepon genggam atau peralatan radio di Jerman, di mana teknologi telepon digital dikenalkan awal 1990-an,” katanya.

Peneliti lain menemukan ada banyak anak muda yang mengeluhkan sakit di ibu jari, leher, dan tangan saat mengetik pesan layanan pesan singkat (SMS). Studi itu dilakukan Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Swedia. Untuk mengatasi, perlu dilihat penyebabnya seberapa sering pengguna memakai keypad telepon yang kecil. Juga perlu diperhatikan postur tubuh dan jangan mengetik dengan satu ibu jari.

Bagi mereka yang gemar ber-SMS dalam waktu lama, disarankan jangan duduk dengan posisi sama dalam waktu lama. Perlu juga meregangkan jemari dan menggunakan dua ibu jari.

Memang belum ditemukan bukti kuat pengaruh kesehatan pada pengguna telepon genggam anak-anak dan orang dewasa. Para ahli menyarankan penggunaan telepon genggam untuk anak-anak mesti dibatasi. Anak-anak dalam pandangan sejumlah peneliti mudah diserang radiasi microwave karena saraf-saraf mereka masih berkembang, sementara tengkorak mereka masih tipis dibandingkan dengan orang dewasa.

Radiasi yang ditransmisikan telepon genggam bukan radiasi sinar-X, tetapi radiasi microwave. Sebagian ilmuwan khawatir akibat radiasi itu bisa menghancurkan sel-sel otak karena telepon dipakai dekat ke kepala.

Dari studi oleh Pusat Studi Pendidikan Universitas Sheffield Hallam, Inggris, ditemukan 90 persen anak di bawah usia 16 tahun memiliki telepon genggam pribadi dan satu dari 10 menghabiskan waktu lebih dari 45 menit memakainya. Penggunaan SMS di kalangan anak-anak juga tinggi.

Dalam situasi tak pasti disarankan setiap orang berupaya meminimalkan terpaan radiasi dari telepon genggam.

Penggunaan telepon genggam sebisa mungkin jangan sampai membuat ketergantungan yang berlebihan karena bisa memicu stres yang suatu saat juga bisa juga memicu kanker. Disarankan penggunaan hands free saat bercakap-cakap guna meminimalkan radiasi ke otak.
SUMBER : http://id.news.yahoo.com
Read More..